Home » » Teknologi Informasi di Mata seorang Pendidik

Teknologi Informasi di Mata seorang Pendidik

Written By onfisika on Sunday, February 10, 2013 | 5:27 AM

 
Penting untuk saat ini menguasai dan mengikuti perkembangan teknologi. Perubahan begitu cepat yang dimotori oleh otak-otak manusia luar negeri. Walau menurut cerita dalam sandiwara, nenek moyang bangsa Indonesia yang terkenal dengan nama ‘ Mak Lampir’ telah menguasai dengan Kaca Benggala-nya. Dengan kekuatan magic mampu berkomunikasi dengan orang lain atau melihat posisi ‘GPS’ musuh-musuhnya. Apakah hal ini hanya sandiwara atau hanya magic, tetapi hal tersebut perlu diteliti lebih lanjut. Siapa tahu merupakan cikal bakal handphone 3G yang berkembang pada masa sekarang ini.
clip_image001
Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan terutama pada lingkup sekolah menengah atas, berbagai lini yang ada membutuhkan komponen komponen IT untuk menunjang kinerja pegawai di sekolah. Komputer dan program aplikasi microsoft word dan excel yang banyak dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan. Mereka sudah mengalami ketergantungan terhadap kedua perangkat ini. Sebagai bukti jika sekolah mengalami listrik padam, hampir dipastikan semua pekerjaan menjadi tertunda. Walaupun mesin ketik manual masih ada, frekuensi penggunaanya sudah sangat minim. Sedangkan dari sisi guru, dijaman tahun 2008 masih jarang guru yang menjinjing laptop untuk mengajar. Namun selang beberapa tahun belakangan ini, hampir semua guru sudah memiliki alat ini, dan bukan lagi menjadi barang istimewa. Dan jujur saja, mereka sebenarnya masih mengalami kebingungan untuk menggunakannya. Tapi sudah lumayan, karena saya sering mengatakan kepada mereka “ sing penting nduwe ndhisik, tur wani buka, eror ra popo, gampang install ulang “. Dari situ mereka semangat untuk belajar, terutama kalangan golongan IVa, yang hampir pensiun, menjadi tergugah untuk bisa.
Bagaimana dari sisi siswa, tentunya lebih penting untuk dibahas, karena mereka sebagai calon pengganti dimasa yang akan datang. Masuknya kurikulum pelajaran computer sebagai wujud tanggungjawab sekolah kepada siswa untuk menguasai komponen-komponen teknologi informasi. Silabus yang dikembangkan juga relevan dengan kebutuhan yang akan datang seperti pengetikan, edit gambar, internet, presentasi dan lain-lain. Hal ini menggambarkan bahwa penguasaan IT siswa sudah dipersiapkan sedini mungkin agar tidak mengalami ketertinggalan.
Mengingat banyak sekali yang membutuhkan pelayanan yang berhubungan dengan IT di sekolah, maka perlu dibangun sistim yang handal agar pemanfaatannya lebih bisa optimal. Keputusan Kepala Sekolah yang bisa mendukung sistim ini, menjadi pintu utamanya dalam hal pengadaan perangkat IT seperti hardware, software dan brainware , pembangunan server internet dengan bandwidth yang mencukupi kebutuhan pembelajaran, pembangunan sistim informasi sekolah: elearning, perpustakaan online, web sekolah . Semua hal tersebut diatas harus sudah masuk dalam RAPBS sekolah melalui keputusan kepala sekolah bersama komite sekolah. Jika sistim ini terwujud, dapat dipastikan pemanfaatan IT di sekolah oleh pegawai, guru dan siswa akan lebih optimal.
Sedangkan untuk peningkatan Sumber Daya Manusia pendidik dan tenaga kependidikannya, sekolah perlu mengadakan pelatihan baik secara mandiri maupun kerjasama dengan pihak luar sekolah. Untuk pendidik materi pelatihannya masih ruang lingkup word, excel dan powerpoint serta lebih lanjut internet. Karena materi ini berkaitan dengan pekerjaan guru seperti membuat perangkat mengajar, menganalisis ulangan harian, pembelajaran dengan presentasi menggunakan powerpoint, mencari sumber-sumber belajar yang update dari internet, membuat blog guru dan lain-lain. Namun kendala juga sering ditemukan bagi golongan senior yang sulit untuk diubah budaya yang ‘ogah-ogahan’ dan cenderung statis terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Walaupun sedikit demi sedikit budaya ini terkikis karena sekolah terus pelan-pelan mendesak segala pekerjaan diarahkan ke pemanfaatan teknologi informasi. Untuk tenaga kependidikan lebih cenderung pelatihannya dengan pihak luar sekolah seperti dinas pendidikan dan pemda. Ruang lingkupnya adalah manajamen sekolah seperti pelatihan program input data NUPTK, Sistim Informasi Daerah, Manajemen Barang dan belum lama ini yang terbaru adalah sistim pengadaan barang secara online melalui website LKPP.
Dari paparan diatas, dapat dikatakan bahwa tidak ada yang lepas dalam kehidupan sehari-hari dari seorang pendidik dan lingkungan sekitarnya untuk memanfaatkan perangkat teknologi informasi. Teknologi Informasi sudah dapat dikatakan bagian dari tubuh manusia itu sendiri dan jika tiadanya akan terasa asing dan terkucilkan. Terutama penguasaan internet, menjadi sangat penting untuk menunjukkan eksistensinya dalam dunia maya. Seorang pendidik juga dapat mengupdate pengetahuan sesuai dengan latar belakang pendidikannya, mencari informasi dalam waktu tak kurang dari 1 detik, menjalin kerjasama dengan pihak luar sekolah. Ruang dan waktu tidak lagi menjadi kendala interaksi antar manusia, yang berefek pada penghematan dana dan waktu. Namun efek negative juga membayangi dan hampir tidak bisa dicegah. Budaya barat, pornografi, informasi yang bebas tanpa tersaring, bisnis haram, perjudian, penipuan, virus computer dan lain-lain. Pengguna internet perlu berhati-hati, tidak sekedar bisa membuka atau menutup internet tapi perlu kejelian segala bentuk informasi yang diperoleh melalui media ini.
Semakin banyak manfaat dan ketergantungan teknologi informasi di sisi manusia akan dibarengi oleh semakin banyaknya orang yang tidak bertanggung jawab menyalahgunakan teknologi ini untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, hati-hati dan tidak mudah percaya perlu menjadi pegangan utama sebelum membuat suatu keputusan. Pengalaman,sharing , diskusi , berita sebagai tambahan pengetahuan agar tidak menjadi korban negative kemajuan teknologi informasi tersebut.
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment