Home » » Pengembangan Ebook Sebagai Media Pembelajaran Interaktif

Pengembangan Ebook Sebagai Media Pembelajaran Interaktif

Written By onfisika on Sunday, February 10, 2013 | 5:38 AM




Guru dan TIK
Menjadi guru di jaman canggih saat ini memang banyak tuntutannya. Mulai dari kompetensi yang harus memenuhi standar tertentu sampai dengan kecakapan dalam mengelola informasi menggunakan perangkat teknologi informasi yang makin beragam dan makin canggih. Kompetensi semakin diperkuat dengan sistem sertifikasi berkelanjutan yang mewajibkan guru melewati tahapan-tahapan pengujian dan latihan untuk bisa menyandang sertifikat guru profesional. Sementara kemampuan mengelola informasi dengan perangkat ICT menjadi kelaziman karena perkembangan jaman menuntut perubahan dalam cara-cara manusia mengelola informasi.
image
Kalau jaman dulu menyusun administrasi pembelajaran guru lakukan dengan menulis manual atau menggunakan mesin ketik sekarang mungkin sudah tidak ada lagi yang melakukan. Semua ditulis dengan komputer dan dicetak menggunakan alat pencetak. Atas nama efektifitas dan efisiensi penggunaan ICT memang tak mungkin dihindari oleh guru untuk menjadikan dirinya guru masa depan yang tidak ketinggalan jaman. Paling tidak tugas-tugas guru semakin diringankan dengan teknologi komputer saat ini. Apalagi dengan pengintegrasian TIK dalam pembelajaran di Kurikulum Baru 2013, akan semakin tinggi tuntutan bagi guru untuk makin berakrab ria dengan teknologi informasi. Nantinya mungkin tidak cukup lagi bagi guru hanya sekedar bisa membuat slide presentasi PowerPoint untuk mengajar, harus lebih variatif dan mengikuti perkembangan, dan yang lebih penting ruhnya adalah berpusat pada murid, sehingga harus interaktif dan tepat guna.

Guru mestinya memang menjadi pengguna aktif teknologi informasi yang kritis, dalam tataran lebih tinggi mungkin juga bisa menjadi kreator munculnya teknologi informasi yang lebih baru. Aktif dalam artian selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi, tidak hanya diam ditempat dalam zona nyaman hardware dan software masa lalu. Kritis dalam memilah mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga teknologi informasi yang bak pisau bermata dua tidak mencelakakan guru. Dalam konteks ini guru mestinya adalah jagoan paling cerdas dalam memilah baik-buruk, karena guru adalah salah satu model karakter yang jadi panutan anak-anak didiknya. Jangan sampai juga guru justru kehilangan power karena teknologi informasi, seperti terlalu mengandalkannya sehingga ketika teknologinya error atau tidak berjalan normal guru menjadi kehilangan kemampuannya, atau justru menjadi pasif karena semua sudah ada dalam tayangan media.
Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Contoh-contoh Perkembangan Teknologi Informasi yang berkaitan dengan tuntutan guru dimasa sekarang ini adalah Buku Elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis  Proyek perkembangan eBook yang berhasil seperti Proyek Guttenberg, arXiv, dan The Million Book Project. Proyek Guttenberg merupakan layanan buku digital terbesar dan tertua yang mendukung free eBook. Ada lebih dari 25.000 buku digital dalam katalog onlinenya. Sedangkan arXiv merupakan layanan buku digital yang ada di Universitas Cornell. Memberi akses terbuka terhadap 368.128 referensi elektronik dalam bidang fisika, matematika, sains komputer, dan biologi kuantitatif. Sedangkan The Million Book Project dikembangkan oleh Universal Library, sebuah perpustakaan digital dengan dipelopori oleh Universitas Crnegie Mellon di AS, Universitas Zheziang di China, Institute Sains di India, dan perpustakaan Alexandria.
Jika ditelusuri lebih mendalam, ebook merupakan salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi dalam bentuk yang lebih ringkas dan dinamis. Ebook mampu mengintegrasikan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disampaikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Berdasar jenisnya, ebook yang paling sederhana adalah yang hanya sekedar memindahkan buku konvensional ke dalam bentuk elektronik. Kenapa ebook menjadi lebih ringkas? Karena ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping cakra padat (compact disk) dengan kapasitas sekitar 700 MB, DVD berkapasitas 4,7 sampai 8,5 GB, maupun Flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai dengan 32 GB). Sedangkan bentuk yang lebih kompleks misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britanica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan eBook menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie, dan unsur multimedia lainnya.
Buku elektronik juga sebagai versi digital dari buku. Dengan buku elektronik, tidak perlu lagi dibutuhkan kertas untuk menghasilkan bacaan. Oleh karenanya, perlu dibuat aplikasi buku elektronik berbasis web yang mendukung konversi dokumen *.doc  menjadi *.pdf. Dengan aplikasi ini, pembaca dokumen dapat membaca dengan efisien dan praktis. eBook biasanya diterbitkan dengan salah satu cara dari dua cara seperti: Pertama, buku yang telah dicetak pada kertas kemudian diubah menjadi format eBook. Dengan semakin populernya eBook reader, maka semakin banyak buku cetak yang juga diterbitkan dan dijual dalam format digital (eBook).  Kedua, eBook yang memang dibuat oleh individu untuk keperluan pribadi maupun untuk tujuan komersial. Sejak pengguna internet berkembang dengan pesat, maka banyak orang yang berbagi pengetahuan dengan menggunakan eBook. Kelebihan utama dari eBook adalah kita bisa membaca pengetahuan dari orang-orang yang tidak memiliki akses untuk menerbitkan pengetahuannya dalam bentuk buku cetak.  eBook sendiri terdiri dari banyak format (ada lebih dari 25 format) tetapi yang populer diantaranya adalah : EPUB, PRC/Mobi (format Mobipocket), AZW (format Amazon Kindle) dan tentu saja PDF (Portable Document Format).

Selain itu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga menyediakan sarana bagi penulis dan publik untuk membuka akses atas aneka buku elektronik dengan lisensi terbuka. Sarana ini telah dibuka dengan nama BUKU-e. Selain untuk buku-buku ilmiah, BUKU-e LIPI juga ditujukan untuk buku 'pembelajaran ilmiah', seperti diktat, buku teks, dan lain-lain. Termasuk buku-buku BSE juga di-mirror di BUKU-e LIPI. Dunia industri juga mulai melirik eBook, Penerbit Mizan misalnya di tahun 2001 mempelopori keberadaan buku digital dengan memberikan eBook berjudul "Wasiat Sufi Imam Khomeini kepada Putranya Ahmad Khomeini" secara gratis di situs mereka. Untuk memperkenalkan eBook lebih memasyarakat, beberapa pengusaha mencoba menggabungkan buku elektronik dengan bisnis toko buku di Internet, meniru Amazon. Misalnya, E-Book Centro ebook-centro.com.

eBook Reader
Membahas tentang eBook, tak terlepas dari perkembangan eBook reader, keduanya saling berkaitan.  eBook reader merupakan peralatan elektronik yang digunakan untuk membaca eBook. Apa perbedaan eBook reader dengan iPhone atau Laptop? eBook reader menggunakan teknologi khusus yang disebut E-Ink. E-Ink atau E-Paper adalah nama yang digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana sistem kerja eBook reader. Teknologi ini mampu mendisplay teks dan gambar secara bersamaan seperti halnya tampilan pada kertas atau koran. Berikut ini contoh 5 Aplikasi untuk membaca Ebook di OS Android :
1.     AReader
Areader merupakan aplikasi android gratis untuk membaca ebooks di ponsel Android. Di aplikasi ini disediakan berbagai macam ebooks dari berbagai penulis terkenal di dunia. Tapi tentu saja untuk membaca ebooks ada yang berbayar dan ada yang gratis. Aplikasi pembaca ebooks ini bisa membaca buku dalam format ePub, PDF, Txt, CHM dan masih banyak lagi.
2.     Aldiko Book Reader
Aldiko Book Reader adalah aplikasi android gratis yang memungkinkan untuk membaca dan mendownload ebook online.  Aplikasi ebook readers ini menyediakan jenis font yang sempurna, margin, warna dan sejenisnya. Ada juga modus malam sehingga waktu malam hari tetap bisa membaca dengan nyaman.
3.    Kindle For Android
Kindle For Android adalah aplikasi android gratis yang menyediakan berbagai ebook yang sangat banyak dari toko kindle. Kindle ini sangat nyaman untuk di baca dan mudah digunakan. Ebook yang disediakan di sini termasuk new york times, Majalah dan koran lebih dari 100 berita. Tapi untuk membaca buku dengan kindle harus memiliki akun Amazon terlebih dahulu
4.     Moon + Reader
Moon + Reader juga merupakan aplikasi android gratis untuk membaca ebook di ponsel android. Aplikasi ini mendukung perpustakaan online. Untuk mengunakan aplikasi ini juga cukup mudah karena sangat mirip seperti membaca buku sesunggunya. Moon+ Reader mendukung format html, epub, fb2, txt, UMD dan masih banyak lagi. Aplikasi pembaca ebook ini menyediakan proteksi saat membuka selain itu juga memiliki 10 tema yang tertanam dalam aplikasi ini.
5.     FBReader
FBReader ini sangat berbeda dengan yang lain karena hanya mendukung format epub, fb2 (Zip) dan OEB saja jadi kurang familiar. Kelebihannya adalah mendukung kamus eksternal seperti colorDict, FreeDictionary.org, Fora kamus dan lain-lain.

D.     Keberadaan eBook Terhadap Perkembangan Buku konvensional
Terlalu dini memang, jika mengatakan posisi eBook telah menggeser industri perbukuan di Indonesia. Sedangkan yang terjadi di AS menurut data pada Association of American Publisher pada bulan Februari tahun 2011 total penjualan eBook mencapai US$ 90,3 juta. Kondisi ini menjadikan buku digital sebagai format tunggal terbesar di AS untuk pertama kalinya, mengambil alih buku bersampul yang hanya mencetak perjualam US$ 81,2 juta. Tidak hanya itu, pasar eBook di Amerika mengalami pertumbuhan 202,3 persen dalam penjualan Februari dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu (2010).

E.      Perkembangan Ebook di Indonesia
Masuknya eBook di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi global. Transformasi dari buku cetak menuju bentuk digital yang ditampilkan melalui media internet memudahkan pembaca dalam mencari informasi yang tersedia.

Kehadiran eBook pun mulai digemari karena content dan tampilan yang dimiliki buku digital cukup interaktif sehingga oleh banyak kalangan baik dari yang tua hingga remaja lebih tertarik menggunakan buku digital. “

Disisi lain harga yang relatif lebih murah, praktis, dan menyenangkan untuk dibaca juga menjadi pertimbangan dalam memilih buku digital sebagai bahan bacaannya.

Saat ini sumber buku elektronik yang legal di Indonesia belumlah banyak, antara lain dirilis oleh Departemen Pendidikan Nasional (kini menjadi Kementerian Pendidikan Nasional) dengan dibukanya Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik legal dengan lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai lanjut. Buku-buku di BSE telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah Indonesia melalui Depdiknas, sehingga bebas diunduh, direproduksi, direvisi serta diperjualbelikan tetapi dengan batas atas harga yang telah ditentukan. Lebih dari itu, seluruh buku ini telah dinilai dan lolos saringan dari penilai di Badan Nasional Standardisasi Pendidikan (BNSP).

Kebijakan Depdiknas waktu itu membeli hakcipta 95 judul buku teks pelajaran SD/Madrasah Ibtidaiyah, 72 judul buku teks SMP/Madrasah Tsanawiyah, 24 judul buku teks SMA/ Madrasah Aliyah dan 216 judul buku teks SMK. Buku-buku itu meliputi pelajaran matematika, Bahasa Indonesia, IPA, Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Juga Bahasa Inggris, mata pelajaran adaptif, mata pelajaran produktif dan mata pelajaran normatif untuk jenjang SMK. Secara keseluruhan terdapat 407 judul buku.

Untuk mengetahui struktur pasar eBook di Indonesia memang agak sulit, karena pasarnya sendiri masih dalam tahap awal perkembangan. Dari sekian banyak pengguna eBook di Indonesia, lebih banyak menggunakan penyedia layanan eBook dari luar dibandingkan dengan yang tersedia di Indonesia. Bagaimanapun juga, eBook telah berhasil menjadi sarana alternatif bagi para penulis untuk bisa membagi ilmunya.
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment